cerpen "Solidnya Keluarga"

Solidnya Keluarga

Disebuah desa, terciptalah sebuah keluarga yang sangat harmonis, dengan seorang ayah, ibu dan ketiga orang anaknya.

Ayahnya berkerja serabutan (apapun dikerjakan), sedangkan ibunya hanya seorang buruh cuci disebuah rumah milik tetangganya, tetapi dengan keadaan yang seperti itu mereka tetap saling menyanyangi dan mereka masih merasa akan pentingnya bersekolah, mencari ilmu.
Dimulai dari anak pertamanya, dia bernama Yuni, Yuni duduk dibangku SMA kelas 2, hidupnya berjalan seperti kebanyakan anak-anak remaja lainnya, namun dia tetap membantu orangtuanya, lalu anak kedua dan ketiganya yang memiliki cerita yang menarik, mereka bernama Deni dan Iva, Deni adalah anak laki satu-satunya, dia duduk dibangku SMP, sedangkan Iva masih SD kelas 6, dan yang paling menyentuh hati adalah hidup mereka hanya untuk membahagiakan orangtuanya, seperti yang dilakukan oleh Deni, setiap sore dia selalu membantu tetangga untuk membuangkan sampah mereka, dari pekerjaan itulah Deni mendapat uang lebih, dan setiap uang lebih yang dia terima, dia selalu membaginya kepada orangtuanya, biasanya untuk ayahnya Deni membelikan rokok dan kepada ibunya dia hanya bilang "Mak, ini Deni dapet uang lebih, emak jajanin ya!", betapa haru dan bahagianya seorang ibu mendengar kata-kata itu dari mulut anaknya, selain baik, Deni dikenal pintar di sekolahnya, maka dari itu dia tidak mau putus sekolah, cita-citanya sangat mulia, dia ingin sekolah yang tinggi dan mendapatkan pekerjaan agar dapat membahagiakan orangtuanya, lain Deni lain juga Iva.
Jalan pikiran Iva sulit ditebak dan dimengerti, disaat semua kakak-kakaknya ingin bersekolah, dia malah ingin berhenti, dia sudah berencana setelah lulus kelas 6 nanti dia tidak akan meneruskan sekolahnya, dia tidak ingin meneruskan sekolah karena dia ingin membantu ibunya mencuci pakaian, setiap pagi memang dia selalu membantu ibunya mencuci, dan siang harinya dia pergi sekolah, tak pernah dia tampakkan muka lelah.

Sungguh betapa rasa manis bahagia, sedih haru, yang menyelimuti keluarga mereka.
Diantara cobaan Tuhan mereka tetap sabar, bersama, saling menyayangi, saling peduli dan ceria dengan senyumanya

0 komentar:



Posting Komentar